Jakarta – Setelah enam tahun tanpa rilisan baru, The Flowers kembali hadir, namun kali ini dengan kejutan yang tak terduga. Band rock asal Jakarta yang dikenal dengan gaya musik keras dan penuh energi ini justru memilih jalur yang lebih lembut dan melankolis dalam single terbaru mereka, Luka Yang Manis.
Lagu ini menjadi penanda kembalinya The Flowers ke panggung musik setelah terakhir merilis album Roda-Roda Gila pada 2019.
Namun, alih-alih melanjutkan jejak musikal yang penuh distorsi dan gebukan keras, mereka justru menyuguhkan sesuatu yang lebih tenang, sebuah lagu yang mengalun pelan, penuh perasaan, dan jauh dari kesan sangar yang biasa melekat pada mereka.
“Rasanya kami sudah terlalu lelah untuk berteriak,” ujar Boris P. Simanjuntak, sang gitaris. “Situasi sosial dan politik yang tak menentu justru membuat kami ingin menyampaikan sesuatu yang lebih ringan, lebih menenangkan.”
The Flowers, yang kini digawangi oleh Njet Barmansyah (vokal), Boris P. Simanjuntak (gitar), Eugen Bounty (saksofon), dan Dado Darmawan (drum), memang bukan nama baru. Mereka muncul dari komunitas Gang Potlot yang legendaris sejak era ’90-an, dan telah menelurkan tiga album penuh sejak debut mereka lewat 17 Tahun Ke Atas (1997).
Dalam Luka Yang Manis, pengaruh musik pop Indonesia era 1980-an terasa kental. Nama-nama seperti Rinto Harahap dan Obbie Messakh disebut sebagai inspirasi utama. Meski begitu, karakter The Flowers tetap hadir lewat permainan drum Dado yang khas, tiupan saksofon Eugen yang emosional, dan vokal Njet yang kali ini terdengar lebih lirih namun tetap menyentuh.
“Label genre bukan hal yang penting bagi kami,” kata Dado. “Entah disebut pop, pop rock, atau apapun, lagu ini adalah bentuk ekspresi kami dalam menghadapi luka—yang meski perih, tetap bisa kita hadapi dengan manis.”
Single ini sudah tersedia di berbagai platform digital seperti Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik. []









